
The Blooming Violet in the Back Garden
Ringkasan
Baginya, yang tumbuh besar di rumah bordil, mustahil menjadi seorang santo yang ditakdirkan menyelamatkan dunia. Ia hanyalah sosok kecil, seumpama bunga violet yang mekar di ladang. Ia dihina karena berasal dari distrik lampu merah, namun juga diagungkan karena gelarnya sebagai santo. Namun, ada seseorang yang tak pernah menghina maupun mengagungkannya. Dengan tatapan tenang dari sosok baja yang membeku, ia berkata: “Aku tidak akan menolongmu.” Secara harfiah, memang ia tidak menolongku. Tapi pada akhirnya, ia melakukan segalanya bersamaku. “Aku akan mati di hadapanmu.” Bahkan kematian sekalipun. Ia adalah pria seperti api biru—ia hanya tak tahu apakah itu benar api, sebab warnanya begitu dingin. Dan dengan cara seperti itu… sang ksatria membuat bunga violet bermekaran.